Aku dan Liburan Akhir Semester

Setelah melalui pekan classmeeting dan remedial di sekolah, akhirnya hari yang kutunggu-tunggu pun tiba, liburan semester! Aku benar-benar merasa excited dengan liburan kali ini, karena akhirnya selama 2 pekan ini aku bisa bangun pagi lebih siang, menulis beberapa materi les, dan mencoba beberapa resep camilan yang tak sempat kubuat di hari-hari sebelumnya. Tapi ternyata itu hanya dugaanku!



LDKS dan Orasi

Sejak pekan pertama liburan, aku menjalani 3 hari pertama liburan dengan LDKS IPH. Rasanya cukup berat karena acara tersebut sudah dimulai sejak pukul 06.00, tapi aku baru sampai pada pukul 06.25 karena terlalu lama menyiapkan sarapan. Alhasil aku tidak ikut sarapan di sekolah dan bekal yang kubawa masih tersisa sampai rumah. Dan karena itu aku terkena sanksi membaca orasi di depan teman-teman. Sejujurnya aku belum pernah melakukan orasi sekalipun sebelumnya, dan yang kutau pembacaan orasi itu identik dengan penyampaian nya yang berapi-api dan membangun rasa semangat para audiens. Bagaimana ini? Aku bahkan belum pernah melihat secara langsung pembacaan orasi, pikirku. Meski tak begitu yakin, malam itu aku tetap membuat teks orasi bermodalkan video YouTube dan Chatgpt. Kuambil beberapa kalimat pembuka dan penutup dari orasi ilmiah yang dibacakan oleh Ferry Irwandi, kubuat juga materi dari Chatgpt dan beberapa quotes yang related dengan materi orasi ini. Dan sisanya, kubuat beberapa kalimat yang kurasa cocok dengan gayaku.

Singkat cerita, pagi tiba dan kami sudah berada di lapangan untuk bersiap membacakan orasi. Setelah kutonton beberapa teman yang membaca orasi, aku khawatir orasiku malah berubah menjadi pidato yang tidak ada unsur berapi-api nya, aku khawatir aku buntu saat membaca orasi dan aku tak bisa melanjutkannya. Ternyata dugaanku tidak salah, aku buntu saat membaca orasi dan hampir tidak bisa melanjutkannya, namun untungnya aku diperbolehkan membuka catatan kecil dan akhirnya aku bisa melanjutkan kembali orasiku sampai selesai. Meskipun sudah selesai, aku masih saja merasa deg-deg an dan gugup, jelas sekali terasa jantungku yang berdergup kencang, tapi di sisi lain aku merasa lega dan cukup puas dengan penampilanku kali ini. Aku harap, aku bisa lebih baik dalam hal ini, haha.



Trip to Palembang dan Lampung

Empat hari setelah LDKS pun berlalu, dan hari ini kami hendak berlibur kerumah Umak dan Apak (sebutan untuk kakek dan nenek) di Palembang. Sejujurnya, awalnya aku merasa keberatan karena aku tak bisa fokus mencatat materi les jika tidak dirumah. Namun di sisi lain aku merasa khawatir jika ini kesempatan terakhir aku bertemu Umak dan Apak, tentu saja aku tidak mau melewati kesempatan ini, jadi aku memutuskan untuk tetap mengikuti keluarga untuk berkunjung kerumah Umak dan Apak.

Singkat cerita, kami sudah sampai di rumah Umak dan Apak pada dini hari pukul 00.50. Karena sudah cukup lama kami tak bertemu, kulihat Umak tampak kegirangan menyambut cucu-cucunya yang baru sampai. Kami pun di hidangkan martabak har, salah satu hidangan yang sering kusantap jika aku berkunjung kerumah Umak, salah satu hidangan yang jarang kutemukan Cileungsi. Kami makan sambil mengobrol ringan di ruang tengah sampai kenyang, setelah itu kami langsung beristirahat sampai pagi.

Akhirnya, pagi pun tiba. Kubuka pagar rumah dan kulihat jalanan dipenuhi kalangan (pasar dalam bahasa Dusun) di depan rumah Umak. Di kalangan, kami tak hanya menemukan sayur, buah, dan bahan makanan saja, tapi juga perabotan, sembako, peralatan rumah tangga, sampai makanan tradisional khas Dusun. Karena disana sedang musim buah durian, kami pun membeli durian disana.


Selain durian, kami juga membeli beberapa makanan dan minuman kesukaan kami. Es kacang merah, es serut merah, bongkol (biasa disebut lepet di Pulau Jawa), dan beberapa camilan lain. Senang sekali bisa kembali berkeliling di kalangan dan menikmati suasana Dusun. 

Beberapa hari setelahnya, kami melakukan perjalanan ke Lampung, dan tujuan utama kami adalah Danau Ranau. Jalanan menuju Danau Ranau sangat ramai karena banyak orang menjalani malam tahun baru disana sembari menikmati pemandangan indahnya. Akibatnya, jalanan macet dan kami melewati 13 jam lebih untuk sampai kesana. Karena kami sampai ketika malam, kami segera mencari homestay dan langsung beristirahat.

Pagi harinya, kami disambut pemandangan matahari terbit yang sangat indah. Belum lagi suara jangkrik yang saling bersahutan, aku pun merekam nya dan meng-upload ke Instagram tanpa menambahkan backsound apapun.

Sangat indah melihat pemandangan Danau Ranau dari pinggir jalan. Airnya yang berwarna biru, Gunung Seminung yang menjulang tinggi, benar-benar indah dan memanjakan mata. Ditambah udara pagi yang bersih dan benar-benar segar, rasanya seperti tak ingin cepat-cepat pulang. Kami pun berhenti di pinggir jalan dan berfoto-foto sejenak sampai akhirnya kami melanjutkan perjalanan kami ke Pantai Krui, provinsi Lampung.


Foto ini merupakan foto yang paling kusukai! Saat sedang asyik foto pemandangan, tiba-tiba saja seorang nelayan dengan perahunya menyusuri danau. Langsung saja kuabadikan momen tersebut dan tak kusangka itulah yang membuat foto ini terasa hidup!






0 Comments